Tampilkan postingan dengan label Berita Internasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Internasional. Tampilkan semua postingan
Berita Pertemuan Ulama di Istanbul

Berita Pertemuan Ulama di Istanbul

Syeikh Usamah Rifa’i (Suriah) dan Syeikh Raid Shalah (Palestina) Foto:Surya/SA
Sejuknya Pertemuan Ulama ‘Dua Sayap untuk Masjidil Aqsha’ di Istanbul." Sebuah pertemuan sederhana namun sarat pesan sejarah terjadi kemarin sore di sebuah hotel sederhana di jantung kota Istanbul. Sehari sebelum digelarnya sidang ketiga kasus serangan zionis ‘israel’ terhadap kapal kemanusiaan Mavi Marmara (Freedom Flotilla to Gaza) di Istanbul, dua orang ulama Negeri Syam memadu fikir dan hati Syeikh Usamah Abdul Karim Rifa’i dari Suriah dan Syeikh Raid Shalah dari Palestina.

Syeikh Usamah Rifa’i adalah tokoh penting yang dikenal luas dalam ilmunya dan tetap tenang menghadapi berbagai situasi Suriah. Tahun 2011 lalu ia luka-luka di kepalanya akibat serangan agen intelijen dan polisi Suriah ke dalam masjidnya di suatu malam Ramadhan.

Syeikh Raid Shalah dikenal luas sebagai “Jurubicara Masjidil Aqsha” karena keberaniannya mengungkapkan berbagai kezhaliman rezim zionis ‘israel’ atas warga kota Al-Quds atau Yerusalem, serta makar mereka terhadap Masjidil Aqsha. Syeikh Raid yang ikut diserang di kapal Mavi Marmara dijadualkan memberi kesaksian hari ini di persidangan ketiga.

Sejuk Berisi

Bisa dibilang tidak ada kata-kata yang sia-sia dalam pertemuan sekitar 20 menit di sebuah hotel di kawasan Fatih itu. Keduanya bertukar-kabar tentang kondisi Damaskus dan al-Quds, saling mendoakan kebaikan, dan saling mengingatkan -tentang keutamaan-keutamaan Negeri Syam, baik berupa hadits Nabi Sallallaahu ‘alayhi wa sallam atau dari perkatan-perkataan para ulama.

“Kami yakin Allah akan memberikan pahala yang besar di Akhirat bagi saudara-saudara kita di Suriah yang sedang menghadapi fitnah besar,” kata Syaikh Raid.

Syaikh Usamah menyahut, “Aamannaa billah, kami beriman dan yakin kepada Allah.”

Syaikh Raid melanjutkan, di sepanjang rentang sejarah yang berabad-abad penguasa di Syam memang selalu berubah-ubah keadaannya, dari yang baik hingga yang zhalim. Tapi rakyatnya tetap baik, kata Syeikh Raid, karena didoakan secara khusus oleh Rasulullah Sallallaahu ‘alayhi wa sallam.

Soal kota Al-Quds yang masih dijajah zionis ‘israel’ dia mengatakan, penjajahan selamanya merupakan keburukan dan kejelekan. Tetapi tidak ada penjajahan yang berlangsung selamanya. “Kemenangan sudah dekat, insya Allah,” ujar Syeikh Raid.

Di akhir pembicaraan, Syeikh Raid menyinggung hadits Nabi Muhammad Sallalahu ‘alayhi wa sallam tentang lima fase umur umat Islam: masa kenabian, masa khalifah yang lurus, masa penguasa zhalim, masa raja-raja diktator, dan diakhiri masa kekhalifahan yang mengikuti kenabian.

“Kita sekarang ada di pintu-pintu menuju khilafah ‘ala minhajil nubuwwah, kekhalifahan di atas platform (manhaj) yang dicontohkan Nabi Muhammad Sallallahu ‘alayhi wa sallam,” kata Syeikh Raid Shalah.

Syeikh Usamah

Syeikh Usamah Rifa’i di Indonesia dikenal lewat karyanya “Tafsir Wajiz” terbitan Gema Insani Press. Beliau adalah ulama Damaskus yang sejak akhir tahun 2011 bermukim di bekas ibukota Khilafah Utsmaniyyah itu.

Suatu malam di bulan Ramadhan tahun 2011, masjid beliau yang dikenal seantero Suriah merupakan markas penyebarluasan ilmu-ilmu Al-Islam di kawasan Kfar Susyeh menjadi ajang pertumpahan darah.

Seusai mengimami Qiyamul Lail yang khusyu’ Syeikh Usamah dikejutkan teriakan-teriakan dari halaman tengah masjid. Puluhan pemuda meneriakkan yel-yel revolusi melawan rezim tiran Basyar Al-Assad.

Tak lama kemudian, puluhan agen intelijen dan polisi Suriah menyerbu masuk ke dalam masjid, mendobrak pintu utama, memukuli para pemuda Muslim, menangkapi, dan merusak berbagai bagian masjid dan perlengkapannya.

Salah seorang pendamping Syeikh Usamah luka parah ditusuki benda tajam di bagian perut dan dada. Syeikh Usamah sendiri terluka kepalanya kena pecahan kaca jendela masjid yang dilempari benda-benda keras dari arah luar.

Sesudah beberapa waktu dirawat di rumah sakit, para muridnya mengevakuasi beliau dan keluarga ke Turki sampai sekarang. Beliau dikabarkan terus aktif mendukung rakyat Suriah dengan memberi nasihat dan membina generasi muda Suriah yang datang silih berganti ke Turki.

Syeikh Raid

Sedangkan Syeikh Raid Shalah adalah Ketua Persatuan Masyarakat Arab (Palestina 1948) dan Gerakan Islam Palestina 1948 yang berkedudukan di kota Al-Quds atau Yerusalem. Sudah belasan kali pria ini ditangkap, dipenjara dan disiksa oleh rezim zionis ‘yahudi’.

Dialah yang pertama kali menyiarkan gambar-gambar terowongan di bawah Masjidil Aqsha yang digali oleh penjajah zionis sejak tahun 1970-an. Kegigihannya menyiarkan kabar tentang berbagai bahaya atas umat Islam di Al-Quds dan Masjidil Aqsha membuat dirinya dijuluki “Jurubicara Masjidil Aqsha”.

Tahun lalu, Syeikh Raid Shalah ditangkap di Inggris oleh kementerian dalam negeri, atas desakan lobi zionis. Beberapa bulan kemudian, pengadilan Inggris memutuskan bebas untuk Syeikh Raid yang datang ke negeri itu dalam rangka memenuhi undangan untuk memberikan pidato di depan Parlemen. Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May menanggung malu atas salah tangkap itu.

Syeikh Raid Shalah ikut ditangkap di atas kapal Mavi Marmara, dan dijadualkan memberi kesaksian dalam sidang kasus serangan berdarah tiga tahun lalu itu.

Semoga Allah menjaga kedua ulama ini sampai akhir hayatnya, terus menjadi suluh ummat yang kebanyakan dibikin bingung oleh fitnah Akhir Zaman.*

Rep: Surya Fachrizal Ginting
Red: Cholis Akbar
Dikutip dan update ( Ringkas Judul ) oleh situs Dakwah Syariah




Rating: 5
Jumlah Kristen di Kuwait Turun Drastis

Jumlah Kristen di Kuwait Turun Drastis


Menurut pastor dari Gereja Evangelis Nasional Kuwait, Emmanuel Gharib, jumlah warga Kuwait penganut Kristen turun dari 200 pada tahun 2007 menjadi 150 orang saja.

Meskipun warga negara Kuwait tidak banyak yang menganut Kristen, namun negara kecil ini menjadi tempat tinggal bagi sekitar 500.000 penganut Kristen dari berbagai negara asing.

Pastor Gharib mengatakan, berdasarkan amandemen tahun 1981, warga asing yang bisa mendapatkan kewarganegaraan Kuwait lewat naturalisasi tidak hanya terbatas pada orang Arab Muslim.

Kebanyakan warga Kuwait penganut Kristen sekarang ini, imbuh Gharib, adalah orang-orang keturunan Turki, Iraq atau Palestina.

Menanggapi menurunnya jumlah penganut Kristen di kalangan warga Kuwait, Abdul Aziz al-Duaij dari International Islamic Charitable Organization mengatakan, kemungkinan hal itu disebabkan oleh orientasi perubahan gaya hidup dari penganut Kristen yang lebih lebih memilih sekularisme.

Dilansir Kuwait News, Emmanuel Gharib, Selasa (29/02/2012), mengatakan bahwa satu-satunya masalah bagi umat Kristen di Kuwait adalah kurangnya tempat ibadah. Sementara dalam masalah yang lain, warga Kristen mendapatkan hak-hak mereka sama seperti warga Muslim Kuwait lainnya.

Ia juga mengakui adanya larangan menyebarkan ajaran Kristen berdasarkan undang-undang di Kuwait.


Rep: Ama Farah
Red: Dija
Dikutip dan Ringkas Judul oleh situs Dakwah Syariah


Rating: 5
UNICEF: Jutaan Anak di Pemukiman  Kumuh

UNICEF: Jutaan Anak di Pemukiman Kumuh

UNICEF: Jutaan Anak Tinggal di Daerah Kumuh." Lembaga PBB UNICEF menyeru pemerintah di negara-negara seluruh dunia agar memperhatikan kepentingan anak-anak dalam program perencanaan wilayah perkotaan mereka.

Dalam laporannya ‘The State of the World’s Children 2012: Children in an Urban World’, lembaga dunia itu mendesak agar pemerintah meningkatkan semua fasilitas yang diperlukan bagi anak-anak yang dibesarkan di kota-kota besar dan kecil.

Menurut UNICEF, jutaan anak di besarkan di daerah-daerah kumuh yang terdapat di perkotaan besar dan kecil di seluruh dunia. Mereka tidak mendapatkan akses kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, kesehatan dan pendidikan. Keadaan seperti itu, didorong antara lain oleh pesatnya laju perpindahan penduduk dari desa ke kota, terutama di negara-negara Afrika dan Asia.

"Setiap tahun, populasi perkotaan dunia naik sekitar 60 juta. Pada tahun 2050, 7 dari 10 orang akan tinggal di kota-kota besar dan kecil," kata Anthony Lake, direktur pelaksana UNICEF, dikutip Cihan (29/02/2012).

Lake mengingatkan, pihak yang paling rentan terkena dampak pesatnya arus urbanisasi itu adalah anak-anak. Jika tidak segera diatasi, jutaan anak akan tertinggal. Mereka akan kehilangan kesempatan untuk tumbuh menjadi manusia yang lebih baik, yang mendapat pendidikan, kesehatan serta kehidupan yang layak.*



Rep: Ama Farah
Red: Dija
Dikutip dan Ringkas Judul oleh situs Dakwah Syariah



Rating: 5
Ar Rajihi Mendapatkan Penghargaan

Ar Rajihi Mendapatkan Penghargaan

Raja Abdullah menganugerahkan penghargaan Raja Faishal Award kepada  Syeikh Sulaiman Ar Rajihi karena kesuksesannya dalam bidang ekonomi Islam, demikian lansir Al Riyadh (29/2/2012).

Selain keberhasilan bidang ekonomi Islam, Ar Rajihi juga berperan aktif dalam membangun wawasan bagi para pemuda mengenai pentingnya bekerja melalui berbagai seminar yang diadakannya.

Disamping itu, peran Ar Rajihi dalam bidang sosial yang bergerak dalam pembangunan masjid, pembangunan sekolah dan lainnya di dunia internasional, juga dukungannya terhadap penghafalan Al Qur`an menjadi pertimbangan dalam pemilihannya sebagai penerima penghargaan. Konglomerat ini sendiri disebutkan telah menginfaqkan setengah hartanya untuk aktivitas sosial.*

Rep: Sholah Salim
Red: Thoriq 
Dikutip dan Ringkas Judul oleh situs Dakwah Syariah

Rating: 5
Muslim di Inggris Dukung Revolusi Rusia

Muslim di Inggris Dukung Revolusi Rusia


Allahu Akbar! Ribuan Kaum Muslim dari Seluruh Inggris Menggelar Aksi Dukungan untuk Revolusi Suriah dan Khilafah." Ribuan pria, wanita dan anak-anak dari seluruh Inggris berbaris di jantung komunitas Arab di London, turun ke jalan Edgware Road menuju Kedutaan Besar Suriah, dalam sebuah aksi masirah yang diorganisir oleh Hizbut Tahrir Inggris, Sabtu, 18/02/2012.

Gemiricik hujan tidak menyrutkan kaum Muslim di jantung pusat kota London itu, untuk terus bergerak, berbaris menuju Kedutaan Suriah guna menunjukkan dukungan mereka atas rakyat Suriah yang dizhalimi rezim despotik Assad.

Para demonstran menunjukkan dukungan mereka untuk kebangkitan berani melawan rezim tirani Suriah dan menyerukan penghapusan sitem pemerintahan korup dan menindas rakyat. Mereka juga menentang campur tangan Barat di dunia Muslim, di mana rezim Assad telah didukung selama beberapa dekade.

Mereka juga menentang upaya untuk mengobarkan ketegangan sektarian, yang bermain ke dalam tangan rezim brutal. Mereka menyerukan kepada orang-orang yang tulus dalam angkatan bersenjata untuk menarik dukungan mereka dari rezim Assad, dan menyerukan untuk mendukung pembentukan sebuah sistem yang menjamin akuntabilitas, transparasi, dan keadilan bagi semua orang, negara Khilafah Islamiyah.

Para pembicara pada hari itu diantaranya Dr. Yusuf Abul Harits, Muhammad Ons Chafai, dan Dr. Rida Abu Luqman. Bahkan seperti halnya kaum Muslim di Suriah, para pengunjuk rasa juga membacakan surat An-Nasr yang menegaskan kembali bahwa pertolongan dan kemenangan itu hanya datang dari Allah Subhanhu Wa Ta'ala.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk dan poster-poster, diantaranya, "Bukan Nasionalisme atau Patriotisme, Kami Ingin Khilafah" dan "Wahai Bashar Wahai Pengecut, dengan umat kami akan berdiri", dan "Wahai Tentara Suriah, Dukung Rakyat Bukan Tirani".

Para peserta aksi meneriakkan yel-yel berbahasa Arab, "Labayk, Labayk, Labayk ya Allah" yang berarti "Kami di sini, kami di sini Ya Allah", yel-yel yang sama diserukan oleh umat Islam di Suriah dalam aksi revolusi mereka melawan kebrutalan rezim Bashar al-Assad.

Mereka juga membawa foto besar Bashar al-Assad yang diberi silang dan ditaruh di mukanya sebuah sandal sebagai sebuah simbol penghinaan. Di bawahnya tertulis "Bashar al-Assad, Pembunuh kaum Muslim". Poster lainnya dengan foto bayi-bayi yang syahid dibunuh Assad dengan tulisan di bawahnya, "Bashar al-Assad Pembunuh Bayi".

Bendera dan panji-panji Rasulullah berwarna putih dan hitam, panji-pani yang juga akan menjadi panji Khilafah masa depan itu menjulang tinggi melewati jalanan pusat kota London.

Ribuan warga Muslim London itu kemudian menuju ke Park Lane menuju Kedutaan Besar Suriah di mana serangkaian orasi digelar oleh para anggota Hizbut Tahrir, sebuah partai politik Islam yang bekerja untuk melanjutkan kehidupan Islam melalui metode penegakkan Khilafah ini.

Aksi masirah damai ini diakhiri dengan dua kepada Allah Subhanhu Wa Ta'ala untuk memohon pertolongan-Nya untuk menghapus penguasa korup dan tiran di seluruh dunia Muslim dan untuk menggantikannya hanya dengan penguasa Islam dan sistem Khilafah Islamiyyah.

Beberapa media mempublikasikan aksi besar ini, termasuk situs demotix yang juga mempublikasikan banyak sekali gambar-gambar dari aksi masirah solidaritas yang digelar oleh Hizbut Tahrir ini. Situs tersebut memuat laporan dengan judul “Hizbut Tahrir menggelar masîrah di London untuk mendukung revolusi di Suriah, Hizb ut-Tahrir march through London in support of Syrian uprising“.

Demikianlah, sangat jelas kebangkitan Islam terus meningkat di seluruh dunia, hingga pertolongan Allah datang dengan tegaknya Khilafah Rasyidah yang sesuai dengan metode kenabian. Insya Allah, semakin dekat. [m/pal-tahrir/demotix/hizb.org.uk/syabab.com].Dikutip dan Ringkas Judul oleh situs Dakwah Syariah.

Rating: 5
Berita Internasional, Perang di Libya

Berita Internasional, Perang di Libya


Lebih dari 100 orang tewas dalam pertempuran di Libya selatan." Bentrokan antara dua suku di gurun terpencil tenggara Libya telah menewaskan lebih dari 100 orang selama 10 hari terakhir, sumber mengatakan pada Selasa (21/2/2012).

Sedikitnya 113 orang dari suku Toubu dan 23 orang dari suku Zwai tewas di kota Kufra sejak pertempuran meletus pada 12 Februari, kata sumber.


“Kami dikepung selama seminggu. Sejak awal bentrokan itu, 113 orang (dari pihak kami) telah tewas, termasuk enam orang anak,” kata kepala suku Toubu, Issa Abdelmajid, kepada AFP melalui telepon.

Dia mengatakan 241 anggota sukunya yang lain mengalami terluka.

Abdelmajid, lawan mantan diktator Muammar Gaddafi yang berjuang melawan pasukan diktator dalam konflik tahun lalu, sebelumnya ditugaskan oleh Dewan Transisi Nasional (NTC) untuk memantau perbatasan tenggara Libya.

Setidaknya 23 orang dari suku Zwai juga dilaporkan tewas dan 53 orang lainnya cedera dalam bentrokan, kata sumber dari suku Zwai.

“Orang-orang dari suku Toubu dibantu oleh unsur-unsur asing dari Chad dan Sudan. Kami telah menahan beberapa orang dari Chad dan Sudan,” kata Yunus Zwai, juru bicara dewan kota Kufra.

Pada awalnya, kedua kelompok menggunakan senjata ringan, namun saat ini mereka sudah mulai menembakkan granat roket dan senjata anti-pesawat, sumber-sumber lokal mengatakan.

“Saya mengimbau kepada masyarakat internasional untuk campur tangan dan menghentikan bentrokan yang ditujukan untuk membasmi suku saya,” kata Abdelmajid.

“Kami mencoba menelepon NTC tetapi tidak ada tanggapan,” tambahnya.

Sementara itu, juru bicara NTC, Mohammed al-Harizi, mengatakan AFP bahwa thuwar Libya (anti-Qaddafi revolusioner) sedang menuju ke Kufra Selasa.

“Thuwar sedang bergerak di sana untuk mengamankan perbatasan selatan, untuk memastikan bahwa tidak ada unsur asing yang memasuki Libya dan untuk mengamankan kota Kufra,” kata Harizi tanpa mengkonfirmasi korban. Meski demikian, menambahkan bahwa situasi tetap “kritis.”

Pada hari Senin (20/2) ia mengatakan kepada kantor berita resmi Libya, LANA, bahwa situasi di Kufra “tidak tenang.”

“Ada konflik bersenjata antara beberapa anggota masyarakat. Ada beberapa yang tewas dan terluka,” kata Harizi.

Sebuah sumber NTC, tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa menguasai rute penyelundupan adalah akar dari konflik yang sedang berlangsung di kota tersebut.

Sementara itu, Zwai mengatakan mereka yang memerangi anggota sukunya bukan suku Toubu, tetapi “unsur asing.”

“Ada tangan tak terlihat dalam pertempuran. Para anggota suku Toubu aman di rumah mereka,” katanya.

Anggota suku Toubu berkulit gelap dan berada di tenggara Libya seperti halnya di Chad, Sudan, dan Niger.

Kufra, dengan populasi sekitar 40.000 penduduk, terletak di perbatasan segitiga antara Mesir, Chad, dan Sudan. Sebelumnya, suku Toubu menghadapi diskriminasi di bawah rezim Gaddafi. (althaf/arrahmah/220212/al-khilafah.org).Dikutip dan Ringkas Judul oleh situs Dakwah Syariah


Rating: 5
Perancis Bangun Lahan Pemakaman Muslim

Perancis Bangun Lahan Pemakaman Muslim


Harapan Muslim Prancis untuk memiliki kompleks pemakaman umum akhirnya terwujud, dengan dibukanya pemakaman Muslim di kota Strasbourg seluas 1,5 hektar, lansir Deutsche Welle (13/02/2012).

"Luar biasa, ini saat yang bersejarah," kata Habiba Al-Aabqary dari Dewan Regional Muslim Alsace (CRCM Alsace) pada upacara pembukaan yang dihadiri tokoh-tokoh Muslim dan pejabat setempat.

"Ini merupakan mimpi umat Muslim selama bertahun-tahun. Kami betul-betul bangga dan juga sangat gembira," kata perempuan berkerudung itu.


Dengan luas sekitar dua kali lapangan sepak bola, lahan kompleks pemakaman dengan kapasitas sekitar 1.000 makam itu ditutupi rerumputan dan dihiasi pepohonan. Tembok tinggi memagari sekelilingnya dengan gerbang besi yang mengesankan. Pemakaman yang menghadap ke Makkah itu dilengkapi dengan tempat shalat dan berwudhu.

Seperti kota-kota lain di Prancis, Strasbourg memiliki sejumlah blok khusus Muslim di dalam taman pemakaman umum, tetapi sektor khusus ini sudah penuh.

Hukum Prancis yang menyerukan pemisahan antara gereja dan negara berarti, mayoritas taman pemakaman umum yang didanai oleh pajak tidak bisa diafiliasikan dengan agama apapun. Pemakaman umum harus terbuka bagi siapapun yang hendak dikuburkan di sana. Tetapi undang-undang ini tidak berlaku di wilayah timur Alsace di mana Strasbourg berlokasi, karena provinsi ini bukanlah bagian dari Prancis tahun 1905, ketika undang-undang itu diberlakukan.

Alsace adalah salah satu kawasan paling konservatif di Prancis, di mana partai ekstrim kanan Front Nasional secara tetap menerima sampai 30 persen suara dalam pemilu. Tahun 2010, provinsi ini menyaksikan serangkaian aksi serangan terhadap Muslim dan Yahudi. Makam Muslim di kawasan ini kerap dengan slogan dan grafiti neo-Nazi. Meski demikian, dewan baru Strasbourg yang sejak 2010 didominasi kelompok kiri berupaya mengakomodasi kebutuhan warga Muslim. Tahun 2010 dewan kota praja dengan suara bulat sepakat untuk mendanai pemakaman Muslim sebesar 800.000 Euro atau sekitar 9,5 milyar rupiah. Setahun kemudian, dewan menyetujui rancang bangun dua masjid baru.

“Jika sebuah komunitas agama merasa betul-betul kerasan di sebuah kota, mereka harus dibantu dalam membangun tempat untuk bersembahyang dan untuk menguburkan umatnya," kata Walikota Strasbourg Roland Ries.

Pemakaman Muslim lainnya, di Marseille dan Bobigny di pinggiran Paris, lebih merupakan inisiatif pribadi dan bukan pemerintah setempat.

Kebutuhan tempat pemakaman muslim di Prancis meningkat, menurut ketua Dewan Regional Muslim Alsace, Erkin Açikel, karena generasi berikutnya dari pendatang Muslim di Prancis lebih ingin dikuburkan di Perancis, sementara orangtua mereka yang lebih memilih dimakamkan di negara asalnya.

"Saya berencana menikah dan membesarkan anak-anak saya di sini. Dengan begitu, saya harap anak-anak saya bisa berziarah ke makam saya," kata konsultan keuangan Chargui. "Saya tak mau mereka merasa terpaksa untuk kembali ke Maroko, untuk menziarahi saya."

Berdasarkan penelitian, Dewan Regional Muslim Rhone-Alpes memperkirakan Prancis perlu menaikkan jumlah blok makam muslim sebanyak 300% untuk memenuhi permintaan kebutuhan tempat pemakaman.*


Red: Dija
Dikutip dan Ringkas Judul oleh situs Dakwah Syariah

Rating: 5
Musyawarah Palestina dan Israel Gagal

Musyawarah Palestina dan Israel Gagal


Pembicaraan Palestina - Israel yang bertujuan menghidupkan kembali perundingan perdamaian berakhir di Jordania pada Rabu (25/1) tanpa mencapai kemajuan.

Sementara itu Presiden Mahmoud Abbas berencana berkonsultasi dengan pemimpin lain Arab mengenai tindakannya selanjutnya, kata beberapa pejabat Palestina.

Pilihan yang sedang dipertimbangkan oleh Palestina meliputi upaya menggolkan keanggotaan PBB dan perujukan dengan HAMAS --tindakan yang ditentang oleh Israel.

"Israel tak membawa sesuatu yang baru dalam pertemuan ini," kata seorang pejabat Palestina yang dekat dengan pembicaraan tersebut, demikian laporan Reuter Kamis (26/1). "Kami sekarang sedang mempertimbangkan pilihan kami dan akan berkonsultasi dengan saudara kami di Liga Arab pada 4 Februari."

Pembicaraan itu dilakukan sebagai bagian dari usul penengah Kuartet Timur Tengah --Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan PBB-- yang pada Oktober lalu menetapkan tenggat tiga-bulan bagi kedua pihak untuk mengajukan usul mengenai masalah wilayah dan keamanan.

Tujuannya ialah untuk mencapai kesepakatan perdamaian paling lambat pada akhir tahun ini.


Redaktur: Hafidz Muftisany
Sumber: Antara
STMIK AMIKOM
Dikutip dan Ringkas Judul oleh situs Dakwah Syariah


Rating: 5